TUGAS 3 SISTEM PAKAR
Nama : Sherly Virgoila Pidang
Kelas : 3A
NPM : 2455208022Akuisisi Pengetahuan Sistem Pakar
- Akuisisi Pengetahuan Skenario 1 – Metode Forward Chaining
Judul Kasus:
Sistem Pakar untuk Menilai Perilaku Siswa
Sumber Pengetahuan:
Guru bimbingan konseling (BK) atau wali kelas yang memahami karakter siswa di sekolah.
Tujuan Sistem:
Menentukan apakah seorang siswa perlu pembinaan khusus berdasarkan perilaku sehari-harinya.
Proses Akuisisi Pengetahuan:
Berdasarkan wawancara dan observasi dengan guru BK, diperoleh informasi berikut:
- Siswa yang sering alpa dan malas membuat PR biasanya memiliki disiplin rendah.
- Siswa yang ketahuan menyontek memiliki kejujuran rendah.
- Siswa yang melawan guru termasuk tidak sopan.
- Jika siswa disiplin rendah dan sering terlambat, maka kurang tanggung jawab.
- Jika siswa disiplin rendah, tidak sopan, dan kejujuran rendah, maka memiliki perilaku buruk.
- Jika siswa berperilaku buruk dan kurang tanggung jawab, maka siswa tersebut memerlukan pembinaan khusus.
Representasi Pengetahuan (Rule Base):
Fakta Awal (Input Sistem):
Proses Inferensi (Forward Chaining):
Sistem menelusuri aturan dari fakta awal menuju kesimpulan akhir:
- Fakta awal memenuhi R1, R3, R4 → menghasilkan disiplin_rendah, kejujuran_rendah, tidak_sopan.
- Fakta disiplin_rendah dan terlambat memenuhi R2 → menghasilkan kurang_tanggung_jawab.
- Fakta disiplin_rendah, kejujuran_rendah, tidak_sopan memenuhi R5 → menghasilkan perilaku_buruk.
- Fakta perilaku_buruk dan kurang_tanggung_jawab memenuhi R6 → kesimpulan akhir: Siswa perlu pembinaan khusus.
- Akuisisi Pengetahuan Skenario 2 – Metode Backward Chaining
Judul Kasus:
Sistem Pakar untuk Menentukan Penyebab Gagal Panen
Sumber Pengetahuan:
Pakar pertanian atau penyuluh lapangan yang berpengalaman menganalisis penyebab kerusakan tanaman.
Tujuan Sistem:
Menentukan penyebab gagal panen berdasarkan kondisi tanaman yang diamati.
Proses Akuisisi Pengetahuan:
Dari hasil diskusi dengan ahli pertanian diperoleh pengetahuan:
- Jika daun tanaman berlubang dan ada hama di daun, maka penyebabnya serangan hama.
- Jika tanah kering dan tidak ada pengairan, maka penyebabnya kekeringan.
- Jika tanah tergenang air, maka penyebabnya kelebihan air.
- Jika pupuk tidak sesuai dosis, maka penyebabnya kesalahan pemupukan.
- Jika daun berjamur dan batang menghitam, maka penyebabnya penyakit jamur.
Representasi Pengetahuan (Rule Base):
Proses Inferensi (Backward Chaining):
- Tujuan sistem: Apakah penyebab gagal panen?
- Sistem memeriksa aturan R6 dan menelusuri kemungkinan penyebab satu per satu.
- Sistem memeriksa hipotesis H1 = Serangan Hama → merujuk ke R1.
- Sistem bertanya:
- Apakah daun tanaman berlubang? → Ya
- Apakah ada hama di daun? → Ya
- Karena kedua kondisi benar, maka H1 terbukti.
- Sistem menyimpulkan: Penyebab gagal panen adalah serangan hama.
- Kesimpulan Umum Akuisisi Pengetahuan
Proses akuisisi pengetahuan menghasilkan kumpulan aturan (rule base) yang menjadi inti dari sistem pakar.
- Pada Forward Chaining, sistem bergerak dari fakta menuju kesimpulan.
- Pada Backward Chaining, sistem bergerak dari tujuan (goal) menuju fakta pendukung.
Kedua metode ini memungkinkan sistem pakar meniru pola pikir pakar manusia dalam menyelesaikan masalah tertentu.
Komentar
Posting Komentar